A.PEMANTULAN
Cahaya merupakan
salah satu contoh gelombang elektromagnetik, yang gelombang yang
tidak memerlukan medium sebagai media perambatannya.
Misalnya, pada siang hari tampak terang
karena cahaya matahari menerangi bumi. Walaupun
matahari berada jauh dari bumi dan dipisahkan oleh ruang hampa di ruang angkasa, namun cahaya matahari mampu sampai di bumi.
Di sekitar kita, ada banyak sekali benda yang memancarkan cahaya. Benda yang dapat
memancarkan cahaya dinamakan sumber
cahaya. Ada dua macam sumber cahaya, yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya alami merupakan sumber cahaya yang
menghasilkan cahaya secara alamiah dan setiap saat, contohnya matahari dan bintang. Sumber cahaya buatan merupakan sumber cahaya yang
memancarkan cahaya karena dibuat oleh
manusia, dan tidak tersedia setiap saat, contohnya lampu senter, lampu neon, dan lilin.
Sebagaimana salah satu bentuk gelombang, cahaya memiliki sifat-sifat gelombang, diantaranya sifat cahaya yang
dapat dipantulkan. Ketika cahaya mengenai permukaan yang datar dan licin, cahaya akan dipantulkan secara teratur, atau dinamakan pemantulan teratur
(Gambar 8.4). Misalnya, ketika cahaya mengenai sebuah cermin. Seseorang dapat melihat
bayangannya melalui sebuah cermin karena cahaya dipantulkan oleh cermin tersebut.
Gambar 8.4. Pemantulan teratur
Pemantulan oleh sebuah cermin datar memiliki sifat bayangan yang berukuran
sama besar
dengan ukuran bendanya. Pemantulan oleh cermin cekung memiliki sifat bayangan yang ukurannya lebih besar daripada ukuran bendanya,
sedangkan pemantulan oleh cermin cembung memiliki sifat bayangan yang ukurannya lebih kecil daripada ukuran bendanya.
Pemantulan juga tidak selalu mengenai permukaan yang
licin dan datar. Adakalanya cahaya
dipantulkan oleh
permukaan yang kasar, atau biasanya dinamakan pemantulan baur (Gambar 8.5).
Walaupun pemantulan baur tidak dikehendaki ketika kita berniat untuk melihat bayangan diri kita,
akan tetapi pemantulan baur juga sangat berguna
dalam kehidupan. Anda perhatikan bahwa pada
sebuah ruangan,
meskipun lampu pada ruangan tersebut tidak dinyalakan,
tetapi ruang
tersebut
cukup terang pada siang hari. Ini disebabkan
cahaya matahari dipantulkan oleh benda-benda di sekitar ruangan tersebut.
Pemantulan oleh sebuah cermin datar memiliki sifat bayangan yang berukuran
sama besar
dengan ukuran bendanya. Pemantulan oleh cermin cekung memiliki sifat bayangan yang ukurannya lebih besar daripada ukuran bendanya,
sedangkan pemantulan oleh cermin cembung memiliki sifat bayangan yang ukurannya lebih kecil daripada ukuran bendanya.
Pemantulan juga tidak selalu mengenai permukaan yang
licin dan datar. Adakalanya cahaya
dipantulkan oleh
permukaan yang kasar, atau biasanya dinamakan pemantulan baur (Gambar 8.5).
Walaupun pemantulan baur tidak dikehendaki ketika kita berniat untuk melihat bayangan diri kita,
akan tetapi pemantulan baur juga sangat berguna
dalam kehidupan. Anda perhatikan bahwa pada
sebuah ruangan,
meskipun lampu pada ruangan tersebut tidak dinyalakan,
tetapi ruang
tersebut
cukup terang pada siang hari. Ini disebabkan
cahaya matahari dipantulkan oleh benda-benda di sekitar ruangan tersebut.
Selain dipantulkan, cahaya dapat pula mengalami pembiasan. Pembiasan cahaya merupakan peristiwa pembelokan
cahaya ketika merambat dari suatu medium ke medium lain yang
memiliki indeks bias yang berbeda. Pembiasan cahaya terjadi karena adanya perubahan kelajuan gelombang cahaya ketika gelombang
cahaya tersebut merambat diantara dua medium berbeda.
- Hukum Pemantulan Cahaya
Dalam membahas hukum pemantulan
digunakan beberapa pengertian sebagai berkut :
- Sinar datang adalah sinar yang datang lurus pada permukaan benda.
- Sinar pantul adalah sinar yang dipantulkan leh permukaan benda.
- Garis normal adalah garis yang dibuat tegak lurus pada permukaan benda.
- Sudut datang adalah sudut antara sinar datang dan garis normal.
- Sudut pantul adalah sudut antara sinar pantul dan garis normal.
Ada
dua butir hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius :
a) Sinar
datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang dan berpotongan
pada satu titik di bidang itu.
b) Sudut
antara sinar pantul dan garis norma (sudut pantul r) sama dengan sudut antara
sinar datang dan garis normal (sudut datang i).
Secara
matematis dituliskan sebagai :
2. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya ketika berkas cahaya
melewati bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya. Indeks
bias mutlak suatu bahan adalah perbandingan kecepatan cahaya di ruang
hampa dengan kecepatan cahaya di bahan tersebut. Indeks bias relatif
merupakan perbandingan indeks bias dua medium berbeda. Indeks bias
relatif medium kedua terhadap medium pertama adalah perbandingan indeks
bias antara medium kedua dengan indeks bias medium pertama. Pembiasan
cahaya menyebabkan kedalaman semu dan pemantulan sempurna.
1. Persamaan indeks bias mutlak
2. Hukum Pembiasan Cahaya
Lensa
adalah peralatan sangat penting dalam kehidupan manusia. Mikroskop
menggunakan susunan lensa untuk melihat jasad-jasad renik yang tak
terlihat oleh mata telanjang. Kamera menggunakan susunan lensa agar
dapat merekam obyek dalam film. Teleskop juga memanfaatkan lensa untuk
melihat bintang-bintang yang jaraknya jutaan tahun cahaya dari bumi.
Kuat
lensa berkaitan dengan sifat konvergen (mengumpulkan berkas sinar) dan
divergen (menyebarkan sinar) suatu lensa. Untuk Lensa positif, semakin
kecil jarak fokus, semakin kuat kemampuan lensa itu untuk mengumpulkan
berkas sinar. Untuk Lensa negatif, semakin kecil jarak fokus semakin
kuat kemampuan lensa itu untuk menyebarkan berkas sinar. Oleh karenanya
kuat lensa didefinisikan sebagai kebalikan dari jarak fokus.
Rumus Kuat Lensa
Pembentukan Bayangan Pada Lensa
Lensa Gabungan
0 komentar:
Posting Komentar