Senin, 11 Maret 2013


1. PENGERTIAN ALAT OPTIK
Alat optik adalah alat penglihatan manusia, baik alamiah maupun buatan manusia. Alat
optik alamiah adalah mata dan alat optik buatan adalah alat bantu penglihatan manusia
untuk  mengamati  benda­benda  yang  tidak  dapat  dilihat  dengan  jelas  oleh  mata.  Yang
termasuk  alat  optik  buatan  diantaranya:  kacamata,  kamera,  lup  atau  pembesar,
mikroskop, teropong, dan periskop.
2. MATA DAN KACAMATA
A.   Bagian­Bagian Mata
Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut.
(1)  Kornea yaitu bagian depan mata yang memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi
selaput bening.
(2)  Aquaeous  humor  yaitu  cairan  di  belakang  kornea  yang  berfungsi  membiaskan
cahaya yang masuk ke dalam mata.
(3)  Lensa  mata  atau  lensa  kristalin  yaitu  bagian  yang  berfungsi  untuk  mengatur
pembiasan  yang  disebabkan  oleh  cairan  di  depan  lensa.  Lensa  mata  merupakan
lensa cembung.
(4)  Iris  yaitu  selaput  di  depan  lensa  mata  yang  membentuk  celah  lingkaran  dan
berfungsi memberi warna pada mata.
(5)  Pupil yaitu celah lingkaran yang dibentuk oleh iris dan berfungsi untuk mengatur
intensitas cahaya yang mengenai mata.
(6)  Retina  atau  selaput  jala  yaitu  bagian  yang  berfungsi  sebagai  layar  untuk
menangkap  bayangan  nyata,  terbalik,  dan  diperkecil  yang  dibentuk  oleh  lensa
mata.
(7)  Bintik  kuning  yaitu  bagian  pada  retina  yang  sangat  peka  terhadap  cahaya.  Agar
bayangan terlihat jelas, bayangan harus terbentuk di retina tepat di bintik kuning.
(8)  Saraf optik yaitu saraf yang menghubungkan bintik kuning dengan otak sehingga
sinyal­sinyal  bayangan  dari  bintik  kuning  sampai  ke  otak  dan  otaklah  yang
menerjemahkan  sehingga  bayangan  benda  menjadi  tegak,  tidak  terbalik  seperti
yang ditangkap oleh retina.
Diagram  pembentukan bayangan pada mata adalah sebagai berikut :
B. Daya Akomodasi Mata
Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata
untuk  menebal  (Cembung)  atau  menipis  (pipih)
sesuai dengan jarak benda yang dilihat agar bayangan
jatuh tepat di retina. Titik terdekat yang dapat dilihat
 dengan  jelas  oleh  mata  dengan  berakomodasi
maksimum  disebut  titlk  dekat  mata  atau  punctum
proximum. Titik terjauh  yang dapat dilihat  jelas oleh
mata  dengan  mata  tidak  berakomodasi  disebut  titik
jauh mata atau punctum remotum.

C. Cacat Mata atau Aberasi


Mata  normal  (emetropi)  memiliki  titik
dekat  25  cm  dan  titik  jauh  takberhingga
di  depan  mata.  Mata  yang  jangkauan
 penglihatannya  tidak  terletak  di  antara
titik  dekat  25  cm  dan  titik  jauh
takberhingga  disebut  cacat  mata  atau
aberasi.  Cacat  mata  ditanggulangi
dengan  menggunakan  kacamata,  lensa
kontak, atau operasi. 

(a). Miopi atau Rabun Jauh





Penderita miopi atau rabun jauh memiliki
titik  jauh  terbatas  di  depan  matanya
sehingga tidak dapat melihat benda­benda
yang  jauh  dengan  jelas.  Bayangan  benda
yang  jauh dari  mata  miopi  jatuh di  depan
retina.  Cacat  mata  ini  disebabkan  karena
bola  mata  terlalu  cembung  (  jarak  fokus lensa terlalu pendek  )




Agar bayangan jatuh tepat di retina, digunakan 
kacamata berlensa negatif atau lensa cekung.


Kekuatan atau daya lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut:
PM = 100/Pr dengan  PM  =  daya  lensa  untuk  miopi  dalam  satuan  dioptri
dan  PR = punctum remotum (titik jauh mata) dalam satuan cm.

(b)  Hipermetropi atau Rabun Dekat
Penderita hipermetropi atau rabun dekat memiliki
titik dekat lebih besar dari 25 cm di depan matanya
sehingga  tidak  dapat  melihat  benda­benda  yang
dekat dengan jelas.Bayangan benda yang dekat pada
mata hipermetropi jatuh di belakang retina.  Hal ini
disebabkan  karena  bola  mata  terlalu  pipih  (  jarak
fokus lensa terlalu panjang )




(c)   Presbiopi atau Mata Tua
Presbiopi atau mata tua adalah cacat mata
akibat berkurangnya daya akomodasi mata
pada  usia  lanjut.  Titik  dekat  mata
presbiopi  lebih  besar  dari  25  cm  dan  titik
jauhnya terbatas di depan  mata. Penderita
presbiopi  harus  menggunakan  kacamata
bifokal, yaitu kacamata berfungsi rangkap
(untuk melihat dekat dan jauh).

3. Kamera

Kamera  dan  mata  memiliki  kesamaan  dalam  hal  diagram
pembentukan  bayangan.  Bayangan  yang  dibentuk  lensa
kamera  dijatuhkan  pada  film  (seakan­akan  retina)  yang
terletak  di  antara  F,  dan  2F.  Bayangan  yang  dihasilkan
adalah nyata, terbalik, diperkecil.
Diagram pembentukan bayangan pada kamera dan mata adalah seperti berikut ini
Bagian-­bagian dari sebuah kamera adalah sebagai berikut.
(1)  Lensa             cembung             beffungsi             untuk
membentuk bayangan.
(2)  Film  berfungsi  untuk  menangkap  ba­
yangan yang dibentuk lensa cembung.  
(3)  Cincin  pemfokus  yaitu  bagian  yang
berfungsi      untuk      mengatur      atau
rnengubah­ubah    jarak    lensa    sesuai
dengan  jarak  benda  yang  difoto  agar
terbentuk bayangan jelas pada film. Pada
sebagian  kamera,  cincin  pemfokus  tidak
ada.
(4)  Diafragma yaitu bagian yang membentuk
celah     untuk     mengatur     banyaknya
intensitas cahaya yang mengenai film.
4.   LUP ATAU KACA PEMBESAR

Lup atau kaca pembesar adalah sebuah  lensa cembung  yang
digunakan  untuk  melihat  benda­benda  kecil  agar  tampak
lebih besar dan jelas. Pada lup, benda diletakkan di antara O
dan  F  sehingga  bayangan  yang  terbentuk  di  depan  lensa
bersifat  maya,  tegak,  diperbesar.  Jika  bayangan  yang
dibentuk lup berada di titik dekat mata, mata akan melihatnya
dengan  berakomodasi  maksimum.  Sebaliknya,  jika  mata
ingin  mengamati  benda  dengan  meng­gunakan  lup  dalam
keadaaan  relaks  tanpa  akomodasi,  benda  harus  diletakkan
tepat di titik fokus lup.

Berikut ini adalah gambar pembentukan bayangan pada lup 
5.   MIKROSKOP

 Sebuah  mikroskop  tersusun  atas  dua  buah  lensa
cembung. Lensa cembung pertama yang dekat engan
benda  disebut  lensa  objektif  dan  lensa  cembung
kedua  yang  dekat  dengan  mata  pengamat  disebut
Lensa obyektif    lensa  okuler.  Lensa  okuler  berfungsi
mirip dengan  lup. 

Diagram pembentukan bayangan pada mikroskop adalah sebagai berikut :
Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektik adalah nyata, terbalik, diperbesar,
sedangkan sifat bayangan terakhir yang dibentuk oleh lensa okuler, adalah maya,
terbalik, diperbesar.

6. TEROPONG (TELESKOP)
Teropong  atau  teleskop  adalah  alat  optik  yang  digunakan  untuk  melihat  benda­benda
yang  sangat  jauh  agar  tampak  dekat  dan  jelas.  Ada  dua  jenis  teropong,  yaitu  teropong
bias, yang tersusun atas beberapa lensa, dan teropong pantul, yang tersusun atas beberapa
cermin atau gabungan cermin dengan lensa.
a.       
aA.Terpong bintang
Teropong  bintang  termasuk  teropong  bias,
disebut juga teropong astronomi digunakan
untuk  mengamati  benda­benda  di  langit
seperti  bintang,  bulan,  planet  dan  benda
lainnya.  Teropong  ini  menggunakan  dua
 buah  lensa  yaitu  lensa  obyektif  dan  lensa
okuler.  Jarak  fokus  lensa  obyektif  lebih
besar dari pada jarak fokus lensa okuler.

Teropong prisma mempunyai fungsi untuk
mengamati benda­benda di bumi agar lebih
dekat  dan  jelas.  Sebagai  teropong  bias,
teropong  ini  menggunakan  dua  buah  lensa
( obyektif dan okuler) dan sepasang prisma
siku­siku  sama  kaki  untuk  membalikkan
bayangan.






Teropong ini menggunakan cermin cekung
besar  untuk  mengumpulkan  cahaya,  dan
cermin  datar  dan  sebagaian  dengan  lensa
cembung    (  okuler  )  untuk  mengamati
benda.






7. PERISKOP
Periskop  adalah  alat  optik  yang  biasa  digunakan
oleh  awak  kapal  selam  untuk  mengamati  benda­
benda yang ada di atas permukaan laut.  Komponen
periskop  terdiri  dari  dua  buah  lensa  cembung
(  obyektif  dan  okuler  )  serta  dua  cermin  cembung
atau prisma.











0 komentar:

Posting Komentar